Minggu, 10 Desember 2017

DAMPAK RADIASI HANDPHONE ( gelombang elektromagnetik ) pada kesehatan



DAMPAK RADIASI HANDPHONE ( gelombang elektromagnetik ) PADA KESEHATAN



          Ponsel  adalah salah satu alat komunikasi nirkabel, yang memanfaatkan gelombang radio sebagai medianya. Keunggulan memanfaatkan gelombang radio ini jika dibandingkan dengan penggunaan kabel, adalah kemampuannya untuk digunakan secara mobile, dapat digunakan dimana saja asalkan ada sinyal. Selain itu, penggunaan ponsel tidak memerlukan instalasi yang rumit seperti pada pemasangan telepon rumah yang menggunakan kabel. Hal tersebut didukung lagi oleh pesatnya perkembangan teknologi di bidang ponsel, seperti terciptanya standar 3G dan HSDPA pada system GSM, maupun EVDO pada system CDMA, yang memungkinkan sebuah ponsel bukan hanya menjadi sarana komunikasi, tetapi juga menjadi sumber berita dan media transfer data mobile yang cepat.
          Di sekeliling kita banyak telepon seluler (ponsel), mulai dari anak kecil hingga orang tua menggunakan ponsel. Bahkan, tidak sedikit orang yang memilki ponsel lebih dari satu buah. Semua orang senang dan tidak ada yang risau tentang bahaya yang timbul dari alat tersebut. Namun, setelah orang mengetahui bahwa ponsel dapat memancarkan gelombang elektromagnetik, berbagai negara maju melakukan riset di bawah koordinasi World Health Organization (WHO). Sejumlah pusat penelitian dan perguruan tinggi juga melakukan riset dengan hasil yang masih kontroversial. Berbagai opini yang timbul membuat masyarakat menjadi bingung. Di satu sisi ponsel dibutuhkan sebagai alat komunikasi yang penting. Di sisi lainnya masyarakat menjadi ragu untuk menggunakan ponsel. Oleh karena itu, article ini disusun karena masyarakat perlu mengetahui hal ini sejak awal. Berikut beberapa dasar teori yang diambil dari beberapa jurnal yaitu sebagai berikut :

Pada saat ini HP (handphone atau telpon genggam) sudah menjadi gaya hidup masyarakat termasuk di Indonesia. Tidak peduli dari kalangan bawah maupun orang-orang kaya, handphone sudah menjadi barang yang dibutuhkan setiap saat(Cordobo, 2009).

Telepon genggam bukan saja sebagai alat komunikasi tapi juga dapat di gunakan untuk kamera, video,mengirim data,mengakses internet, mendengarkan musik. Diharapkan adanya alat komunikasi ini dapat memberikan keuntungan sebesar-besarnya. Permasalahan adalah handphone ternyata juga banyak sekali kerugian yang membawa dampak buruk terhadap perkembangan psikologis seseorang, terhadap kesehatan dan juga membuat aksi kejahatan serta praktik bisnis illegal semakin marak terjadi (Damayanti, 2007).

Penemuan baru menunjukkan bahwa EMR dalam bentuk energi gelombang radio rendah terbukti bisa merusak DNA. Hasilnya sel-sel tubuh yang terkena paparan gelombang elektromagnetik seperti pada handphone mengalami kerusakan yang signifikan bahkan mutasi sel-sel ini bisa menjadi penyebab timbulnya kanker. Beberapa akibat buruk yang biasa terjadi pada tubuh manusia menurut sejumlah penelitian antara lain meningkatkan resiko terkena tumor telinga, kanker otak, berpengaruh buruk pada jaringan otak, mengakibatkan meningioma, neurioma akustik, acoustic melanoma dan kanker ludah (Kurnianastiti, 2009).
 
Berdasarkan riset yang dilakukan Institute Karolinska, Swedia. Para ilmuwan yakin, penggunaan handphone minimal selama 10 tahun meningkatkan risiko menderita tumor telinga. Setelah 10  tahun memakai handphone risiko seseorang menderita tumor telinga meningkat empat kali lipat. Penelitian terhadap 750 orang, ditemukan risiko menderita acoustic neuroma meningkat 3 ,9 kali lipat pada sisi kepala dimana handphone sering ditempelkan. Sedangkan pada sisi kepala yang tidak pernah atau jarang ditempeli handphone, tidak ditemukan risiko apapun. Riset ini jelas menunjukkan risiko itu hanya terjadi pada sisi kepala dimana telepon genggam sering ditempelkan. Berdasarkan penelitian Sony Hanifudin terhadap 300 orang pengguna handphone yang telah menggunakannya lebih dari 10 tahun dengan intensitas penggunaan yang sangat sering didapatkan hasil bahwa para pengguna handphone di Indonesia yang mempergunakan handphone dengan jangka waktu yang cukup lama sering kali dihinggapi penyakit migrain dan sering mengeluhkan berkurangnya pendengaran.
         Dampak negatif dari penggunaan handphone tersebut terjadi akibat kesalahan dalam penggunaan handphone. Morgan mengungkapkan bahwa percakapan menggunakan handphone dalam jangka waktu lama akan meningkatkan resiko seorang anak atau remaja terserang kanker otak. Selain itu mengantongi handphone dalam kantong celana atau membiarkan anak-anak tidur didekat handphone yang aktif juga dapat menggangu kesehatan (Cordobo,2009).
          Waktu penggunaan handphone menjadi salah satu faktor terpenting timbulnya efek negatif daripenggunaan handphone karena menentukan waktu kontak atau radiasi yang memapar penggunanya. Mengingat dampak negatif handphone terhadap kesehatan tesebut maka tinggal sekarang bagaimana kita mengatur penggunaannya, jangan berlebihan, apapun kalau dilakukan secara berlebihan akan menimbulkan dampak yang tidak baik. Lloyd Morgan peneliti EMF Collaborative mengatakan : sejumlah negara sudah siap memblokir penggunaan handphone bagi anak-anak, bahkan Prancis sudah mengeluarkan instruksi agar penggunaan handphone bagi anak-anak hanya digunakan untuk mengirimkan pesan saja (Cordobo, 2009).

Pengertian  Gelombang Elektromagnetik
          Gelombang elektromagnetik yang dirumuskan oleh Maxwell ternyata terbentang dalam rentang frekuensi yang luas. Sebagai sebuah gejala gelombang, gelombang elektromagnetik dapat diidentifikasi berdasarkan frekuensi dan panjang gelombangnya. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik sebagaimana gelombang radio atau sinar-X. Masing-masing memiliki penggunaan yang berbeda meskipun mereka secara fisika menggambarkan gejala yang serupa, yaitu gejala gelombang, lebih khusus lagi gelombang elektromagnetik. Mereka dibedakan berdasarkan frekuensi dan panjang gelombangnya.
 
Spektrum Gelombang Elektromagnetik
Susunan semua bentuk gelombang elektromagnetik berdasarkan panjang gelombang dan frekuensinya disebut spektrum elektromagnetik. Gambar spektrum elektromagnetik disusun berdasarkan panjang gelombang (diukur dalam satuan m) yaitu mencakup kisaran :
1.    Energi yang sangat rendah, dengan panjang gelombang tinggi dan frekuensi rendah, seperti gelombang radio.
2.    Energi yang sangat tinggi, dengan panjang gelombang rendah dan frekuensi tinggi seperti radiasi X-ray dan Gamma Ray.




Spektrum gelombang elektromagnetik
terdiri dari urutan:
· gelombang radio dan televisi
· gelombang mikr
· infra merah
· cahaya tampak
· ultraviolet
· siar x
· sinar gamma

  
EFEK RADIASI HANDPHONE PADA KESEHATAN



Dampak ringan :


1. Vertigo
Vertigo adalah gejala yang dialami oleh individu yang merasa sekelilingnya berputar. Ada yang menyebutnya sebagai “halusinasi gerakan” atau “ilusi bergerak”. Individu yang bersangkutan merasakan adanya sensasi berputar-putar yang disertai dengan rasa mual, muntah, telinga berdenging, sakit kepala, dan kelelahan. Kondisi yang terkadang menimbulkan vertigo diantaranya pengerasan pembuluh darah (arteriosclerosis), gangguan pada pembuluh otak, kafein, nikotin, dan alkohol. Namun, menurut teori terbaru tentang melatonin, melatonin yang rendah dapat menimbulkan gejala ini. Salah satu penghambat produksi hormon melatonin adalah radiasi elektromagnetik, termasuk berasal dari ponsel  

2.    Keletihan Menahun (Chronic Fatigue Syndrome)
Tanda awal gangguan ini berupa keletihan yang kuat, terjadi secara tiba-tiba dan selalu berulang. Pada umumnya penderita mula-mula menderita bronkhitis, pilik, hepatitis, atau stres emosional. Namun, sebagian orang yang hipersensitif terhadap radiasi elektromagnetik akan mengalaminya. Radiasi medan elektromagnetik akan menimbulkan penurunan produksi hormon melatonin. Secara umum, keluhan pada keletihan menahun dapat berupa rasa lemah pada otot yang menetap atau hilang timbul, rasa sakit pada otot yang menetap atau hilang timbul, rasa lemah atau sakit pada otot dan persendian secara bersamaan yang menetap atau hilang timbul.


Dampak Berat
 
1. Insomnia

         Insomnia adalah persepsi tentang kurangna kualitas dan kuantitas tidur, dengan akibat yang terkait pada siang hari. Keluhan yang dikemukakan, yaitu sulit memulai tidur, sering terbangun dari tidur, sulit tidur lagi setelah terbangun malam hari, dan cepat bangun di pagi hari. Sesuai definisinya, gejala tersebut berhubungan dengan gangguan di siang hari, misalnya keletihan, konsentrasi maupun memori terganggu, dan sebagainya. Namun, hormon melatonin yang turun, antara lain karena rangsangan sinar yang terang serta radiasi elektromagnetik ponsel, juga dapat menimbulkan gangguan ini. Diagnosis lain tentang penyebab insomnia mencakup gangguan neuropsikiatri seperti depresi, ansietas, demensia, juga penyalahgunaan obat, maupun gangguan irama sirkadian. Salah satu penyebab gangguan irama sirkadian yang menyebabkan orang sukar tidur adalah radiasi
elektromagnetik‟. Itulah yang diucapkan oleh Anies (2009:65). Irama sirkadian yang
terganggu menyebabkan terganggunya irama bangun dan tidurnya seseorang. Jika hal tersebut terjadi, maka orang yang bersangkutan akan mengantuk dan tidur siang hari, sedangkan di malam hari ia justru akan terbangun dan sulit untuk tidur.

2.  Leukimia
          Leukemia dapat menyerang pria dan wanita, tetapi angka kejadian leukemia pada umumnya menyerang lebih banyak pria daripada wanita. Faktor keturunan dan lingkungan berperan dalam terjadinya leukemia. Faktor-faktor lingkungan berupa kontak dengan radiasi. Radiasi di sini terutama berupa radiasi pegion, meskipun untuk kondisi tertentu juga berasal dari radiasi nonpegion.Tanda dan gejala leukemia akut adalah infeksi berat disertai timbulnya luka pada selaput lendir, demam, napas cepat, mimisan, dan perdarahan saluran cerna dan sistem saluran kemih. Dapat pula timbul gejala kurang darah seperti pusing, cepat lelah, susah bernapas sewaktu bekerja fisik, dan pucat yang nyata. Sedangkan tandadan gejala leukemia kronik dapat berupa kelelahan, kehilangan berat badan, produksi
keringat yang meningkat, tidak tahan panas, cepat kenyang, dan buang air besar tidak teratur.Semua tanda dan gejala pada leukemia, baik akut maupun kronik, dapat merupakan gejala dan tanda khas dari tiap-tiap leukemia ataupun merupakan gejala dan tanda gabungan dari kedua jenis leukemia.

3. Kanker Payudara
          Kanker payudara merupakan penyakit yang sangat ditakuti oleh perempuan. Penyakit ini tidak dapat disembuhkan dan angka kematiannya cukup tinggi. Penyebab pasti penyakit ini belum diketahui, meskipun banyak dugaan-dugaan yang disimpulkan oleh para peneliti.Ternyata lingkungan berhubungan berat dengan kanker payudara, dalam hal ini sebagai pemicu timbulnya kanker tersebut.
Paparan bahan-bahan radioaktif, sinar-Xserta bahan lain yang termasuk radiasi pegion, beresiko menimbulkan kanker payudara. Bukan hanya radiasi pegion saja, bahkan radiasi seperti radiasi nonpegion seperti radiasi elektromagnetik yang berasal dari berbagai peralatan elektronik, dalam taraf tertentu berisiko menimbulkan kanker payudara‟. Sebagaimana dikemukakan oleh Harmaya (2009) dan Mahendra (2008). Keterkaitan radiasi elektromagnetik dengan kanker payudara tidak serta merta terjadi begitu saja, melainkan melalui mekanisme hormonal, khususnya hormon melatonin. Hormon melatonin bersifat menghambat tumorogenesis. Artinya hormon melatonin yang turun, salah satunya adalah akibat radiasi elektromagnetik yang berpotensi menimbulkan kanker payudara. Itulah pendapat Anies (2009:74).


Pembuktian Dari Penggunaan Ponsel
          Sungguh tragis mendapati bahwa handphone (HP) yang setiap hari kita pakai ternyata memiliki radiasi yang cukup mematikan dalam jangka panjang kita tidak berhati-hati menggunakannya. Yang juga mengejutkan adalah radiasi HP ternyata
juga bisa dipakai untuk mematangkan sebutir telur seperti microwave. Untuk membuktikannya, dibutuhkan:
· 1 butir telur dan 2 HP. Telur diletakkan di tengah-tengah kedua HP.
· 65 menit percakapan ke 2 HP tersebut.
· Buktikan!!! Telur tersebut telah matang dan siap dimakan. Otak kita jg akan menjadi matang bila terus menerus ditempelkan pada HP. Otak dan telur sama-sama mengandung jumlah air dan protein.
· Mulailah panggilan antara kedua HP selama kurang lebih 65 menit
· 15 menit tidak terjadi apa-apa
· Setelah 25 menit telur mulai hangat, setelah 45 menit, buktikan sendiri!



Bahaya radiasi handphone bagi kesehatan :

1.Mengurangi produksi sperma
          Bagi anda kaum pria sebaiknya anda mengetahui bahwa radiasi hp bisa mengurangi produksi sperma anda, kesimpulan ini diambil setelah diadakan beberapa penelitian ilmiah yang menyatakan bahwa produksi pemakaian hp bisa mempengaruhi produksi sperma menjadi berkurang dan juga mengurangi kualitas sperma itu sendiri. Sperma menjadi tidak begitu subur sehingga mengurangi prosentase melahirkan keturunan, beberapa studi menunjukkan bahwa pria yang terbiasa menaruh hp di saku celana dan ikat pinggang cenderung memiliki sperma yang lebih sedikit dan kurang berkualitas. Inilah yang harus anda perhatikan, jadi gunakanlah hp seperlunya saja dan usahakan tidak menaruhnya menempel dengan anggota tubuh. Anda bisa menaruhnya di dashboard mobil atau di tas.

2.Bagi ibu hamil
          Bagi anda para wanita yang sedang mengandung atau ibu hamil, lebih baik hindari pemakaian hp secara berlebihan atau rutin. Hal ini disebabkan karena radiasi yang diakibatkan oleh hp akan mengganggu janin dalam kandungan, beberapa penelitian ilmiah mendapatkan hasil bahwa radiasi hp dapat menggangu perkembangan otak janin dan menimbulkan perilaku hiperaktif ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder). Perilaku hiperaktif adalah gangguan perkembangan dalam peningkatan aktivitas motorik anak-anak hingga menyebabkan aktivitas yang tidak lazim dan cenderung berlebihan, otak pada janin juga menyebabkan kemampuan otak menjadi lemah khususnya daya ingat.

3.Mengganggu ingatan manusia
          Pernahkah anda menelepon dalam waktu yang lama dan hp anda menjadi hangat / panas? Nah, di situlah radiasi yang paling banyak dari hp. Saat anda menelpon cukup lama, maka hp akan mencari sinyal secara terus-menerus dan menyebabkan radiasi. Bagi anda yang terbiasa telpon dengan menempelkan pada telinga, maka di situlah potensi daya ingat anda akan berkurang. Usahakan anda menelpon dengan menggunakan handset atau loudspeaker agar hp tidak begitu dekat dengan anggota tubuh. Selain itu, penggunaan hp bagi anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan dapat mengurangi daya ingatnya, karena otak anak masih dalam tahap perkembangan.

4.Menyebabkan kanker otak
          Penggunaan ponsel dalam jangka waktu yang lama dan terus-menerus dapat pula menyebabkan timbulnya kanker otak, khususnya yang sering menelpon dan ditempelkan di telinga atau wilayah kepala. Radiasi ponsel dikategorikan sama dengan zat karsinogenik berbahaya seperti timbal, asap knalpot, dan kloroform. Para pakar melakukan penelitian dan menemukan bahwa ada peningkatan glioma dan peningkatan resiko kanker otak akustik neuroma bagi pengguna ponsel, otak manusia dapat dengan mudah teradiasi apabila anda menggunakan ponsel dalam jangka waktu yang lama dan terus-menerus. Untuk itu pakailah ponsel seperlunya saja untuk menghindari hal-hal buruk tersebut.



Solusi Mengurangi Dampak Radiasi Elektromagnetik Ponsel
          Pakar kesehatan menemukan beberapa upaya untuk memperkecil pengaruh radiasi ponsel terhadap kesehatan pengguna ponsel. Upaya tersebut meliputi:
Menjauhkan ponsel dari kepala. Kekuatan
gelombang elektromagnetik akan berkurang
secara drastis dengan bertambahnya jarak,

  1. Pergunakan headset atau handsfree seefektif mungkin.
  2. Memanfaatkan layanan pesan singkat (SMS) dibanding telepon.
  3. Tidak menggunakan ponsel sewaktu sinyal lemah.
  4. Tunggulah sampai telepon sudah menyambung ke tempat tujuan, sebelum mendekatkan ponsel ke telinga.
  5. Jangan menyimpan ponsel di saku atau ikat pinggang pada saat ponsel dalam kondisi on.
  6. Dalam buku manual ponsel selalu dianjurkan untuk mematikan ponsel pada saat berada di dekat pompa bensin maupun tempat-tempat penyimpanan bahan kimia yang mudah meledak. Ponsel dapat mengganggu operasi instalasi teknis dari tempat-tempat tersebut.
  7. Meminimalisir pemakaian ponsel di ruang tertutup dengan bahan logam atau baja, misalnya di dalam mobil.
  8. Memilih ponsel dengan level SAR (Spesific Absorption Rate) yang rendah. Level SAR ini biasanya dicantumkan dalam buku manual.
  9. ICNIRP (International Commission on NonIonizing Radiation Protection) memberikan
  10. batas maksimal sebesar 2,0 W/kg.



TIPS MENGHINDARI RADIASI HANDPHONE
1. Gunakan Headset
          Inilah cara yang paling mudah untuk menangkal ancaman radiasi handphone. Tentu saja, kita tidak bisa menolak untuk menerima panggilan telepon. Namun jika Anda masih khawatir, ada baiknya menggunakan headset. Intinya adalah telepon genggam Anda, tidak terlalu dekat dengan otak.

2. Kurangi Bluetooth dan Headset Wireless
          Menggunakan headset bisa menjadi pilihan untuk mengurangi radiasi handphone. Namun ingat, pilih headset yang konvensional alias yang masih menggunakan kabel untuk terhubung dengan handphone. Jangan menggunakan headset wireless. Fitur bluetooth di handphone juga jangan terus menerus diaktifkan, gunakan seperlunya.

3. Speakerphone
          Menggunakan speaker ketika bertelepon juga bisa menjadi pilihan. Namun tentu saja, ada rasa kurang nyaman ketika hal ini dilakukan di tempat publik. Tapi setidaknya, Anda tidak harus menempelkan handphone di kepala ketika bertelepon. Jadi pilihan ini mungkin bisa digunakan ketika Anda tengah berada di tempat privat seperti di rumah.

4. Gunakan Casing Penahan Radiasi
          Kekhawatiran radiasi handphone belakangan memunculkan casing berkemampuan khusus yang diklaim bisa meminimalisir hantaran radiasi yang berasal dari handphone. Jika dirasa diperlukan, mungkin Anda bisa mencarinya di pertokoan.

5. Sudut Ruangan
          Hindari menerima telepon di sudut ruangan. Sudut ruangan yang biasanya sepi namun di sisi lain terkadang juga menjadi tempat di mana sinyal telepon menjadi lemah. Nah, sinyal yang lemah justru dikatakan memicu radiasi yang lebih tinggi. Hal ini berlaku pula di area yang sempit/kecil seperti lift.

6. Jangan Selalu Menempel
          Handphone yang Anda gunakan boleh saja menjadi gadget kesayangan, namun untuk kesehatan yang lebih baik, ada baiknya Anda jangan selalu nempel dengan handphone tersebut. Handphone yang tidak digunakan direkomendasikan ditaruh di tas atau di atas meja. Hal ini dikatakan lebih baik ketimbang ditempatkan di kantong celana.


7. Diam di Tempat Kala Menelepon
          Ketika menerima telepon sebaiknya Anda tidak berjalan-jalan. Pasalnya, dalam keadaan bergerak maka sinyal handphone akan terus mencari pancaran sinyal yang kuat dari base transceiver station (BTS). Aktivitas ini justru akan menguatkan radiasi.

8. Gunakan Dua Telinga
          Hindari penggunaan satu bagian telinga ketika bertelepon. Misalnya, selalu menerima telepon dengan telinga bagian kiri saja. Menurut para ahli, hal ini justru tidak baik. Manfaatkan kedua telinga Anda untuk meminimalisir radiasi yang terpancar.

9. Lebih baik SMS
          Bila anda terbiasa dengan SMS-ria, sekarang anda punya alasan kuat untuk
memaksimalkan kebiasaan anda tersebut. Mengirim teks via SMS akan membatasi
durasi paparan bahaya radiasi handphone, dan menjaga jarak handphone dari kepala dan tubuh kita.

10. Mengurangi pemakaian Smartphone
          Perangkat smartphone seperti BlackBerry atau iPhone menghasilkan emisi yang lebih tinggi daripada handphone biasa. Smartphone lebih banyak bergantung pada energi dari baterai untuk melakukan aktivitas e-mail, koneksi internet, dan men-display warna. Mengurangi pemakaian smartphone merupakan langkah bijak untuk mengurangi bahaya radiasi handphone.

Akhir akhir ini kita mendengar dari beberapa berita mengenai handphone yang berada di saku celana atau baju tiba tiba meledak sendiri, apakah itu benar atau tidak mari kita lihat berita nya :

Ponsel Meledak di Saku, Pria Asal Semarang Ini Panik

Liputan6.com, Jakarta - Kasus ponsel meledak secara tiba-tiba kembali terjadi. Kali ini, kasus tersebut diketahui dari sebuah rekaman CCTV yang sempat beredar di internet beberapa waktu lalu.
Dalam rekaman itu, terlihat seorang pria tengah berdiri di lokasi yang belakangan diketahui merupakan Hotel Ciputra Semarang. Tampak pria tersebut tiba-tiba terlihat ingin merogoh ponsel yang berada di kantong depan pakaiannya.
Tak diduga sebelumnya, ponsel yang hendak diambilnya tersebut ternyata meledak dan mengeluarkan api. Api itu dengan cepat menjalar ke pakaian yang digunakan pria tersebut.
Berbekal bantuan dengan orang di sekitar, ia pun segera melepas pakaian tersebut. Meski tak menderita luka serius, sebagian kecil pecahan ponsel masuk ke dalam mata pria tersebut.
"Kejadian ini terjadi pada hari Sabtu siang tanggal 30 September 2017. Dilihat dari layar CCTV, sebelum meledak paman saya sempat mendengar suara bunyi kretak-kretak dari handphone-nya," ujar akun Instagram @ndorobeii yang dikutip, Selasa (3/10/2017).
Akan tetapi, belum dipastikan penyebab meledaknya ponsel tersebut. Menurut kabar, ponsel yang digunakan pria tersebut adalah Samsung Grand Duos.
Sekadar infomasi, kasus meledaknya ponsel secara tiba-tiba memang kerap terjadi. Tak hanya terjadi pada smartphone kelas menengah, perangkat premium pun tak luput dari malfungsi semacam ini. 
Bahkan dalam sejumlah kasus, ledakan semacam itu dapat melukai pengguna. Salah satunya yang dialami oleh pria bernama Tom Collins yang menuntut Sony karena Xperia Z2 miliknya tiba-tiba meledak dan melukai tangannya. 
(Dam/Ysl)


          Dalam setiap perangkat elektronik terdapat komponen kecil yang sensitif. Pada laptop dan smartphone, komponen tersebut menjadi lebih kecil lagi, menjadikan mereka lebih sensitif terhadap panas. Suhu yang tak normal dapat melumerkan isolasi plastik dan bahkan beberapa logam yang halus, seperti timah misalnya. Ketika ini terjadi, gadget akan rusak dan kadang-kadang bisa berbahaya.

Berikut sembilan faktor yang bisa menjadi penyebab meledak dan terbakarnya handphone Anda.
  1. Menggunakan smartphone saat sedang dicas
Para ahli dan produsen, keduanya sangat menyarankan untuk tidak menggunakan handphone Anda saat sedang diisi daya. Pengisian daya akan menghasilkan banyak panas, dan kombinasi dari panas akibat pengisian daya dengan panas akibat pemakaian akan bisa membahayakan penggunanya.
  1. Memakai charger yang tidak original
Produsen selalu mengingatkan pada pengguna untuk hanya menggunakan charger yang asli. Alasannya bukan karena mereka ingin memonopoli penjualan aksesorisnya, tapi karena bila menggunakan charger tiruan, mereka tidak bisa menjamin standar kecocokan dan keamanan charger tersebut.
Produsen smartphone biasanya melakukan kerjasama dengan produsen charger yang mereka rekomendasikan dan menggunakan komponen asli. Jika Anda menggunakan produk Apple, carilah produk yang memiliki label bertuliskan "Made for iPhone/iPad", produk tersebut memakai komponen asli dan berlisensi. Para ahli memperingatkan bahwa perangkat yang paling sensitif terhadap charger non-original adalah iPhone 5.
  1. Memakai charger mobil yang tidak original
Menggunakan charger mobil ternyata sangat sensitif. Pergeseran colokan akibat goncangan mobil yang terus menerus dapat menyebabkan arus listrik mengalir dengan tidak stabil bahkan bisa membuat perangkatmu korslet.
  1. Memakai charger tablet untuk mencas smartphone
Faktor ini lebih penting diperhatikan bila Anda memiliki produk Apple. iPad menggunakan arus 2.1A sementara iPhone hanya menggunakan 1A. Apple mengklaim itu tidak terlalu beresiko merusak iPhone Anda, tapi mereka memperingatkan kalau iPhone Anda akan menjadi cepat panas, dan menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.
  1. Mengisi baterai terlalu lama
Pengujian yang dilakukan para ahli menunjukkan bahwa pengisian baterai yang terlalu lama akan mengurangi efisiensi baterai. Jika baterai Anda masih memiliki 80% daya, jangan dicas, lebih baik gunakan terus hingga habis daya. Baterai yang diisi saat daya telah benar-benar 0% akan membantu memperpanjang efisiensi dan umur baterai.
  1. Menggunakan baterai yang tidak original
Kebanyakan perangkat Android memungkinkan Anda untuk mengeluarkan dan mengganti baterai. Pastikan Anda membeli baterai baru atau baterai cadangan yang original. Baterai non-original walau lebih murah biasanya kualitas akan lebih rendah, yang berarti baterai tidak akan tahan lama dan bahkan bisa memicu baterai meledak.
  1. Menggunakan baterai tua
Sangat penting untuk mengganti baterai ponsel Anda yang telah tua. Indikatornya adalah bila daya baterai Anda habis dalam satu hari, maka saatnya untuk mengganti. Untuk keamanan, akan lebih bijak bila menggantinya setahun sekali.
  1. Memakai baterai yang ada cacat fisik
Kerusakan atau cacat fisik (seperti baterai menggelembung) dapat menyebabkan baterai bocor dan bisa memicu ledakan bila kontak dengan sumber listrik, ini disebabkan cairan didalam baterai sangat mudah terbakar. Jika Anda membeli baterai baru, pastikan tidak ada penyok, bengkak, retak atau kebocoran yang terlihat. Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKr9Nfp8dgqd7_IHm8kmVqMQeOEYbEnho5lbJ64XsiBKX2SPqs7KcYEzp2z6LOMirGO2gab0ztmuq7Xgdsv4vq2uPA2i_io9OmXeQzsY95eLiIwKMn1_Xy9SuVTS5-pk_ZIao68nrJhx4/s1600/ponsel-catcat-fisik.jpg
  1. Handphone dengan baterai terintegrasi
Konsep baterai terintegrasi memang mampu memperpanjang masa pakai baterai, tapi juga bisa merusak baterai bila ternyata tidak kompatibel 100%.  Pastikan mengganti baterai tua dengan baterai yang benar-benar cocok dengan ponsel.

Mencegah Ponsel Meledak atau Terbakar
  1. Pengisian dengan tegangan rendah. Mengisi ponsel melalui port USB di komputer memang lebih lambat, tapi arusnya linier dan rendah, sehingga mengurangi produksi panas dan resiko terbakar.
  2. Hindarkan ponsel Anda dari paparan sinar matahari langsung.
  3. Jangan mengisi daya terlalu lama.
  4. Pastikan casing ponsel Anda memiliki kemampuan membuang panas yang memadai
  5. Jangan gunakan ponsel saat sedang dicas.
  6. Jika mengisi daya ponsel di mobil, dekatkan ponsel ke lubang AC agar tetap dingin.
  7. Jangan biarkan baterai ponsel Anda kosong terlalu lama dan kemudian mencasnya terlalu lama. Begitu baterai penuh, segera cabut dari sumber listrik.
  8. Letakkan ponsel Anda di ruangan yang berventilasi baik. Jangan meninggalkannya di dalam tas yang tertutup rapat.

DAFTAR PUSTAKA
Anies. 2009. Cepat Tua Akibat Radiasi.
Jakarta:Elex Media Komputindo.
Mahendra,Oka. (2009). Radiasi Ponsel Bagi
Kesehatan. [Online]. Tersedia:
http://tutorialgratis.net.
http://erisfauzan.netne.net/index.php?option=c
om_content&view=article&id=4:gelombangelektromagnetik&catid=1:materibelajar&Itemid=5
http://eharmayaku.blogspot.com/2009/08/efek
-radiasi-elektromagnetik-dari.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar